Jumat, 05 Oktober 2012

tugas psikologi lintas budaya1

Nama : Puji Siti Fatonah Kelas : 3PA08 NPM : 15510412 Pertanyaan : 1. Jelaskan pengertian psikologi lintas budaya? 2. Tujuan mempelajari psikologi lintas budaya? 3. Hubungan psikologi lintas budaya dengan ilmu lain? 4. Etnosentrisme dalam psikologi lintas budaya? 5. Persamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya melalui enkulturasi dan sosiologi? 6. Persamaan dan perbedaan antar budaya melalui perbedaan moral? 7. Persamaan dan perbedaan antar budaya melalui perkembangan budaya? 8. Persamaan dan perbedaan dalam hal konformitan,compliance dan obedience? 9. Persamaan dan perbedaan dalam hal nilai-nilai? 10. Persamaan dan perbedaan dalam hal perilaku gender? 11. Persamaan dan perbedaan dalam hal social bermasyarakat? 12. Persamaan dan perbedaan dalam hal social kognitif? 13. Persamaan dan perbedaan dalam hal individu dan kolektivitas? Jawaban : 1. Psikologi lintas budaya adalah seberapa besar pengaruh budaya baru atau percampuran budaya baru terhadap psikologis seseorang atau masyarakat dalam menjalankan kehidupannya setelah mengenal budaya baru tersebut. Menurut beberapa tokoh : a. Matsumoto, (2004) : Dalam arti luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) ataukah khas budaya (culture spscific, berlaku bagi orang-orang tertentu di budaya-budaya tertentu) b. Seggal, Dasen, dan Poortinga (1990) : psikologi lintas budaya adalah kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk, dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. c. Brislin, Lonner, dan Thorndike, (1973) : menyatakan bahwa psikologi lintas budaya ialah kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan. 2. Tujuannya adalah untuk melihat sikap kita dalam menghadapi beberapa atau bermacam-macam kebudayaan yang ada di dunia ini baik yang ada di Negara kita maupun yang ada di Negara lain,apakah kita menghadapinya dengan positif atau negative,dengan bermacam keragaman budaya yang semakin hari semakin bertambah maju bahkan bisa di katakana sangat pesat prubahan-perubahan budaya yang ada saat ini. Apakah secara psikologis kita bisa menerimanya atau tidak? Itulah tujuan dari mempelajari psikologis lintas budaya. 3. Psikologi lintas budaya ini banyak sekali berhubungan dengan ilmu lain seperti antropologi,sosiologi,agama,psikologi social,psikologi abnormal,dan banyak lainnya lagi. Karena psikologi lintas budaya mempelajari berbagai faktor etnis budaya yang berhubungan dengan psikologis manusia. 4. Menurut Matsumoto (1996) etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Berdasarkan definisi ini etnosentrisme tidak selalu negatif sebagimana umumnya dipahami. Etnosentrisme dalam hal tertentu juga merupakan sesuatu yang positif. Tidak seperti anggapan umum yang mengatakan bahwa etnosentrisme merupakan sesuatu yang semata-mata buruk, etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan. Pada saat konflik, etnosentrisme benar-benar bermanfaat. Dengan adanya etnosentrisme, kelompok yang terlibat konflik dengan kelompok lain akan saling dukung satu sama lain. Salah satu contoh dari fenomena ini adalah ketika terjadi pengusiran terhadap etnis Madura di Kalimantan, banyak etnis Madura di lain tempat mengecam pengusiran itu dan membantu para pengungsi. 5. Enkulturasi dan Sosiologi adalah Proses dimana kita belajar dan menginternalisasi aturan dan pola perilaku yang dipengaruhi oleh budaya lain atau percampuran dari budaya lain. Contoh : Proses enkulturasi dimana anak - anak muda belajar dan mengadopsi cara-cara dari perilaku atau sosialisasi dari kebudayaan lain atau di kita bisa di katakana dari kebudayaan barat. Banyak sekali remaja di Negara kita tidak percaya diri untuk membawakan atau membuat kebudayaan kita lebih maju,justru mereka lebih bangga dengan kebudayaan luar yang menurut mereka itu adalah hal yang lebih keren dan mereka denga bangganya menggunakan budaya luar di Negara kita ini. Dalam hal style,gaya hidup,bahkan gaya bicara dan body language pun terkadang diikuti. 6. Bisa di katakan di Negara kita kalau melihat secara sisi moral sudah berbeda debgan dahulu kala semakin maju teknologi semakin manusia menghilangkan aturan-aturan yang sudah tertanam di kebudayaan kita,sebagai contoh dahulu ketika kita sedang berbicara dengan orang lain kita seharusnya memperhatikan dan menyimak orang yang sedang berbicara tersebut,tetapi zaman sekarang semenjak adanya handphon atau sekarang yang lebih marak yaitu smartphone semakin sulit orang yang menggunakan moral walaupun dalam hal sepele seperti ketika kita sedang berbicara secara langsung. 7. Persamaan dan perbedaan psikologi lintas budaya dengan perkembangan budaya adalah terlihat sangat signifikan di Negara kita terlihat banyak sekali budaya luar yang masuk ke Negara kita,dan kebudayaan di Negara kita pun semakin berkembang dan banyak budaya baru di Negara kita sebagai percampuran dari budaya asli kita sendiri dengan budaya yang ada di luar Negara kita yang masuk dengan pesat lewat kemajuan teknologi,lewat pertukaran mahasiswa,dan banyaknya orang luar yang tinggal di Negara kita ataupun sebaliknya. 8. kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya dalam hal konformitas. Konformitas adalah proses dimana seseorang mengubah prilakunya untuk dapat menyesuaikan dengan kelompoknya. Konformitas merupakan suatu hasil dari interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Konformitas dilakukan secra terbuka sehingga terlihat oleh umum. Kepatuhan merupakan suatu bentuk ketundukan prilaku yang mucul ketika orang mengikuti suatu perintah lansung. Dalam budaya kolektif, konformitas dan kepatuhan tidak hanya dipandang “baik” tetapi sangat diperlukan untuk dapat berfungsi secara baik dalam kelompoknya, dan untuk dapat berhasil menjalin hubungan interpersonal bahkan untuk dapat menikmati status yang lebih tinggi dan mendapat penilaian atau kesan positif. 9. Dalam transmisi budaya nilai dimasukan sebagai slah satu aspek di dalam masyarakat. Nilai tersebut muncul dan menjadi suatu ciri khas yang cenderung menetap pada seorang dan masyarakat karena itu penerimaan nilai sangat berpengaruh pada sifat kepribadian dan karakter masing-masing budaya yang ada. Keadaan nilai-nilai ini sangat berharga untuk sebuah kebudayaan karna ini berpengaruh terhadap masyarakat yang bisa menilai apakah masyarakat harus mengikuti atau tidaknya budaya tersebut. 10. Pada saat ini perbedaan gender tidak merupakan suatu hal yang mutlak dalam mengembangkan suatu budaya. Akan tetapi dalam transmisi budaya wanita dan laki-laki harus mematuhi peraturan yang ada dalam setiap masing-masing budaya, baik dimana terdapat adat istiadat yang berlaku dimana ia tinggal. Seperti contohnya di Negara kita di padang lebih dominan perempuan yang harus mapan di banding pria,karna perempuan yang akan membeli pria dan perempuan yang mendapa warisan tinggi di banding pria,bahkan katanya pria malah tidak mendapatkan warisan. Sedangkan,di jawa justru malah sebaliknya pria yang harus mapan karna pria bertugas membeli wanita dan dia juga mendapat warisan yang lebih besar di banding pria. Tetapi zaman sekarang sudah tidak ada batasan untuk wanita melakukan hal yang biasanya di lakukan oleh pria,seperti supir busway,setahu kita biasanya yang membawa kendaraan besar itu adalah seorang pria tapi zaman sekarang wanita pun bisa melakukan pekerjaan tersebut. Intinya jen is kelamin tidak mempengaruhi suatu bidang pekerjaan itulah hebatnya dari kebudayaan yang berkembang begitu pesat. 11. Suatu budaya harus melalui konteks sosial yang terdapat dalam masyarakat. Dan karena konteks sosial tersebut budaya mulai berkembang dan mengalami suatu kemajuan yang cukup baik. Contoh: ketika seseorang membawa kebudayaannya untuk dijelaskan kepada orang lain yang bukan dari daerahnya, sehingga orang lain pun mengerti tetang kebudayaannya tersebut. Istilahnya kita bertukar kebudayaan (asimilasi) selebihnya bagaimana kepada masyarakat kalau hal itu positif seharusnya itu di ikuti tetapi bila sebaliknya sebaiknya kita mempertahankan kebudayaan kita yang selama ini kita terapkan ke kehidupan kita. Walaupun kemajuannya cukup baik bukan berarti kita bisa seenaknya meninggalkan kebudayaan kita karna iu sangat berbahaya,seperti misalnya kebudayaan kita di ambil oleh orang luar negri. Setelah di ambil baru kita menyesal padahal itu adalah salah-salah dari kitanya juga yang kurang bisa mempertahankan malah justru memajukan budaya yang luar. 12. Social kognitif merupakan salah satu yang menjelaskan keunikan manusia. Sosial kognitif adalah cara di mana kita menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan informasi tentang dunia social. Social kognitif dapat terjadi secara otomatis. Dalam psikologi, kognisi adalah referensi dari faktor-faktor yang mendasari sebuah prilaku. Pola pikir dan perilaku manusia bertindak sebagi aspek fundamental dari setiap individu yang tak lepas dari konsep kemanusiaan yang lebih besar, yaitu budaya sebagai konstruksi sosial. Sedangkan kebudayaan dalam arti luas merupakan kreativitas manusia cipta, rasa dan karsa dalam rangka mempertahankan kelangsunganhidupnya. Dan manusia pun akan menciptakan suatu kreativitas untuk memenuhi kebutuhan mereka. 13. Individual adalah pola sosial yang berfokus pada nilai tertinggi pada kepentingan individu yang bersifat personal. Dan mereka didorong untuk membangun suatu konsep akan diri yang terpisah dari orang lain yang termasuk dalam kerangka tujuan keberhasilan yang cenderung mengarah pada tujuan diri individu. Kolektivitas adalah suatu pola sosial yang berfokus pada kepentingan kelompok yang menjadi suatu nilai tertinggi. Jadi individual dan kolektivitas memiliki tempat tertinggi dalam suatu budaya. Akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yang bertentangan dengan masing-masing norma, individualis lebih bertentangan dengan norma kelompok sedangkan kolektivitas lebih cenderung sesuai dengan norma kelompok. Sumber : http://psikologi-online.com/etnosentrisme http://id.wikipedia.org/wiki/psikologi_lintas_budaya