Kecanduan internet
Sejak munculnya world wide web (WWW) dalam beberapa decade terakhir,para klinisi dan peneliti menyadari kondisi yang tampaknya berhubungan dengan gangguan control impuls. Kondisi tersebut disebut sebagai KECANDUAN INTERNET (internet addiction) yang merupakan sebuah kondisi control impuls ketika individu merasakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat di tunda untuk terlibat dalam aktivitas di internet. Kecanduan di internet tidak terdapat dalam DSM IV-TR,namun memberikan banyak karakteristik gangguan control impuls dan menciptakan substansi intrapsikis dan kekacauan hubungan interpersonal bagi orang-orang dengan kondisi yang tidak terkontrol tersebut.
Karakteristik kecanduan internet
Karena internet menyediakan sebuah dunia tanpa nama yang membuat individu memiliki akses ke dunia maya yang sering kali tidak terdapat sensor dan fantasi dapat menjadi liar. Beberapa individu terbawa dalam aktivitas-aktivitas yang menggunakan sejumlah waktu,tenaga,dan uang yang banyak sekali. Dengan berjalannya waktu,sebagaimana kasus dengan penjudi patalogis atau orang dengan impulsivitas seksual,seseorang yang kecanduan internet mengalami dorongan yang tidak dapat tertahan untuk berada dalam ruang chat,keterikatan dalam aktivis judi,atau membaca dengan teliti web pornografi. Istilah diagnostic informal,cyber disorder,telah di kembangkan oleh para praktisi dalam melihat masala utama klinis yang terkait internet dan mencakup subtype berikut ini :
1. Kecanduan cyber-sexual mencakup penggunaan web yang berorientasi seksual secara kompulsi.
2. Kecanduan cyber-reliationship dicirikan dengan keterlibatan yang berlebihan dalam hubungan secara online.
3. Kompulsi dalam jaringan,seperti judi,belanja,atau perdagangan secara online.
4. Kelebihan informasi,mencakup surfing web atau pencarian database.
5. Kecanduan computer yang mencakup keterlibatan secara impulsive dalam bermain game online.
Demografi yang berhubungan dengan kecanduan internet telah berubah dalam beberapa tahun. Pada awal adanya internet,para individu yang umumnya menggunakan internet adalah orang muda,introvert,dan para pria yang memiliki orientasi pada computer. Seiring dengan akses computer yang menjadi lebih umum dan bertambahnya jumlah wanita yang mengerti computer,demografi kecanduan pun juga berubah. Kecanduan internet pun berdampak pada biaya personal dan social yang tinggi. Pengelola kampus melaporkan bahwa tingginya angka mahasiswa yang dropout,bahkan pada mahasiswa yang memiliki keterampilan akademis yang baik,di hubungkan dengan pola pemakaian internet yang meluas. Survey di tempat kerja menyebutkan bahwa hampir sepertiga perusahaan di amerika serikat memecat pegawainya karena penggunaan internet yang tidak seharusnya. Perselingkuhan secara online yang meningkatkan pertemuan rahasia yang sebelumnya di lakukan langsung telah berkembang menjadi penyebab sebagaimana laporan pengacara bahwa internet berperan dalam peningkatan jumlah perceraian.
Teori dan treatmen kecanduan internet
Model biopsikososial dapat dingunakan untuk mengkonseptualisasikan kecanduan internet. Dalam istilah biologis,seperti gangguan lain yang di bahas pada bab ini,perubahan terjadi pada tingkat neurotransmitter di otak saat orang-orang terikat pada perilaku kecanduan. Perubahan tersebut menciptakan pergantian kondisi psikologis yang merupakan hasil sebuah perasaan euphoria. Dalam istilah proses psikologis,pengondisian klasik trjadi karena dorongan fisiologis yang menjadi terkondisikan pada beberapa tanda,seperti saat melihat sebuah computer ,menghidupkannya,atau menunggu informasi untuk di unduh. Secara internal,individu yang kecanduan merasakan sensasi,seperti kegairahan,stimulasi,kesenangan,dan kejutan yang pada saat itu mereka menjadi bergantung secara psikologis pada computer. Prinsip pengondisian operan juga berlaku pada perilaku yang berorientasi pada internet. Individu yang kecanduan di beri penguatan secara cepat yang memberikan kepuasan dalam konteks merasakan kegembiraan atau ketika terbebas dari kondisi disforia. Perspektif sosiokultural pada kecanduan internet berfokus pada dinamika keluarga,social,dan budaya perilaku tersebut. Beberapa orang menggunakan internet untuk melarikan diri dari konflik keluarga atau hubungan interpersonal,sebuah pilihan yang ironisnya sering kali melipatgandakan konflik semacam itu. Sebagaimana di sebutkan di atas,jumlah masalah interpersonal yang signifikan dapat muncul dari penggunaan internet,khususnya saat individu menghentikan relasi social,menjadi ketagihan dengan aktivitas internet mereka secara privasi,dan menjadi semakin teralineasi dari keluarga serta teman-teman. Sebuah lingkaran setan yang kemudian berkembang menjadi terciptanya disforia yang semakin meningkat,mengarah pada perilaku kecanduan yang lebih parah.
Orang yang ketagihan internet biasanya menolak mencari tratmen. Biasanya hanya orang terdekat yang mencari bantuan untuknya. Para peneliti pada area ini menyarankan klinisi untuk menangani masalah tersebut secara serius dan untuk tidak menyepelekan penggunaan internet pada tingkat yang menyebabkan kerusakan dalam kehidupan banyak orang. Dalam beberapa tahun belakangan,terdapat peningkatan dalam pelatihan professional dan akses sumber-sumber mengenai ketagihan internet yang bersifat edukasi seperti center of online ddiction (www.netaddiction.com) banyak teknik di gunakan dalam treatmen gangguan control impuls yang juga di pakai pada treatmen klien yang tidak dapat mengontrol penggunaan internet. Sebagai tambahan dalam psikoterapi individu,terapi pasangan juga di sarankan,khususnya dalam kasus ketika terdapat pengaruh yang mengganggu dari perilaku tersebut dalam sebuah hubungan.
Buku abnormal edisi 6 buku 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar